Di Ujung pantai Sumatra
Ku hadir ke dunia
Menghirup udara segar
Ditanah pusaka yang muliya
Kulihat
Dikejauhan
Gunung-gunung
tinggi menjulang
Jalan
berliku-liku
Nan elok di
pandang
Subur Tanah mu
Rimbun dengan dedaunan
Sehingga batang kayu yang
terbuang
Tumbuh menjadi pohon yang berguna
Biru warna laut
mu
Kaya akan hasil
alam mu
Menambah
indahnya
Kampung halaman
aceh ku saying
Sekarang, semua hilang
Aceh yang dulu di megahkan
Kini hancur tinggal kenangan
Aceh yang dulu dikenal tanah
serambi mekah
Namun kini telah musnah oleh
rakyat nya
Kemana semua
hati masyarakat aceh…?
Yang tega
membiarkan aceh selalu dalam kemaksiatan
Maraknya
narkoba, pergaulan bebas
Membuat kampung
halaman aceh ku sayang
Jatuh terpuruk,
kejurang kenistaan
Kemana semua hati masyarakat
aceh…?
Yang tega membiarkan aceh selalu
dalam bencana
Kemana kebijakan pemerintah
Seperti Iskandar Muda yang
menyayangi rakyatnya
Dimana
pemgorbanan pemuda-pemuda aceh
Yang dulu
dipertahankan Cut Nyak Dhien
Agar anak cucu
nya hidup merdeka
Sungguh
malang-malang kampung halaman aceh ku sayang
Wahai pemuda pemudi bangsa
Gerakkan tubuh mu goyah kan
Jiwa dan raga mu
Jangan biarkan
orang-orang asing berbondong-nondong mencuri hasil alam
Jangan biarkan
orientalis datang
Menghancurkan,
mencabik dan mengotori
Kampung halaman
aceh ku sayang
Berjuanglah dan bersabarlah
Wahai pemuda pemudi bangsa
Demi menghilangkan semua kotoran
dan noda
Aku yakin…
Kampung halaman
aceh ku sayang
Akan baik-baik
saja….
Goresan Pena: Nurleni Widya Ningsih ( Penulis Adalah Santriwati 2013-2014 Pesantren Terpadu Nurul Ulum)