Pada suatu
hari ada sepasang suami-istri yang sudah tua dan sudah lama mengidam-ngidamkan
seorang anak atau keturunan dan tinggal disebuah gubuk yang sudah tua dihilir
sungai. Pada suatu ketika sang istri bertapa di sebuah gua didalam gunung
selama 4 hari 4 malam. Dan seketika itu terdengar suara kaki raksasa yang sedang
mendekatinya.
Dan raksasa itu memberikan sebutir biji
mentimun kepadanya dan berkata”tanamlah biji ini dan kamu akan mendapatkan
seorang anak dan rawatlah ia baik-baik dan satu hal lagi jangan lupa jikalau
anak itu sudah besar kau harus mengembalikannya lagi kepadaku”. Dan buto ijo
pun berlalu meninggalkannya.
Ia pun berlari menuruni gunung dan
ketika tiba dirumah ia langsung menanam butir tersebut dengan harapan mendapatkan
seorang anak. Beberapa minggu pun sudah berlalu hingga tiba saatnya untuk
memanen mentimun tersebut. Ketika ia melihat ada sebuah mentimun yang berukuran
lebih besar dari biasanya dan berwarna emas,maka ia langsung mengambil dan
membelahnya,dan iapun terkejut ketika melihat isi mentimun itu ternyata seorang
bayi perempuan yang sangat jelita dan ia pun diberi nama TIMUN EMAS.
Tahun demi tahun pun berlalu begitu
cepat sehingga ia berumur 9tahun dan ia sudah mulai membantu ibunya dengan
pergi ke hutan untuk mencari kayu bakar. Ketika ia pulang kerumah ia mendapati
ibunya sedang menangis tersedu-sedu,maka seketika itupun ia mendekati ibunya
dan berkata,”kenapa ibu menangis”.
“ibu tidak menangis kok nak, ibu hanya
sedih karna teringat janji ibu dengan si buto ijo. Kalau kamu sudah besar maka
kamu harus dikembalikan lagi kepada buto ijo. Pada keesokan harinya ibu pun
membuka sebuah peti yang ada dibawah ranjang. Dan keesokan harinya timun pun
bangun dengan senyum yang manis,,,,,,
Pagi-pagi sekali ibunya menyuruh
timun untuk meninggalkan rumahnya dan ia memberi bekal berupa barang-barang
yang sakti untuk menghadapi buto ijo. Lalu timun pun pergi meninggalkan
rumahnya bengan bergegas. Langkah demi langkah hingga timun pum berlalu dari
hadapan ibunya dan seketika itupun buto ijo muncul dihadapan sang ibu, dan
bertanya dimana timun mas berada dengan kata-kata kasar. Lalu sang ibupun
berkata;”ia sudah pegi jauh dari sini”. Lalu buto ijo pun mengikuti jejaknya
kehutan, ketika buto ijo hampir mendekati timun mas.
Seketika itu timun mas melempari
terasi,dan tanpa diduga sebelumnya terasi itupun berubah menjadi lumpur dan gunung-gunung yang besar. Tetapi karna
buto ijo itu sakti dan kuat, maka ia bisa melewatinya. Dan ia mengejar timun dengan
menanggung amarah yang sangat besar karna sudah di permainkan. Ketika kembali
mendekati timun, maka timun pun melemparinya dengan paku-paku yang berubah
menjadi besar dalam sekejap dan menusuk kaki sang buto ijo sehingga ia
merasakan kesakitan yang amat sangat. Dan ketika buto ijo sedang kesakitan
dengan kesempatan itu pula timas melemparinya dengan garam yang kemudian
menjadi lautan yang luas dan sang raksasa pun tenggelam dalam lautan tersebut.
Dengan demikian
timas dan ibunya hidup tentram dan damai tanpa ada
gangguan dari buto ijo lagi