By. Masykur A. Baddal - Jika dulu
sejarah pernah mencatat Aceh menjadi daerah modal kemerdekaan bagi republik
tercinta ini, ternyata belum lah cukup. Malah di era kemerdekaan, Aceh kembali
dituntut untuk dapat menyumbang dua buah pesawat kepada republik ini, demi
menyelamatkan perjuangan yang telah dibela.
Justeru di era modern saat ini, Aceh kembali mengharumkan
nama Indonesia di kancah internasional. Hal ini menyangkut penyelamatan
pengungsi Rohingya yang terkatung-katung di Selat Malaka akibat kehabisan
logistik dan bahan bakar, pada tanggal 10/5/2015 lalu. Thailand, Bangladesh,
Myanmar dan Malaysia, dengan sigap telah mengusir mereka untuk menjauhi daerah
teritorial negara-negara tersebut, dengan berbagai alasan.
Terakhir diikuti oleh Indonesia. Melalui Panglima TNInya
(sebagaimana yang dirilis oleh Kompas 15/5/2015), "Pemerintah Indonesia
tak akan membiarkan wilayah lautnya dimasuki kapal-kapal pengungsi Rohingya.
Menurut Panglima TNI Jend. Moeldoko, bantuan kemanusiaan tetap akan diberikan
kepada pengungsi yang terusir dari Myanmar tersebut, namun tetap melarang
mereka masuk apalagi menepi di daratan Indonesia".
Namun kenyataan berkata lain, boat-boat para pengungsi
Rohingya yang terkatung-katung di tengah lautan akibat kehabisan logistik
tersebut, justeru dibantu oleh para nelayan pesisir Aceh. Karena para nelayan
melihat kondisi pengungsi itu sangat mengenaskan, lalu menariknya untuk merapat
ke pantai Lhok Sukon, Aceh Utara. Selanjutnya langsung ditangani oleh pihak
berkompeten di daearh tersebut. Kemudian untuk sementara, semua pengungsi
ditempatkan di gedung GOR Lhok Sukon, Aceh.
Seketika, setelah mendengar kedatangan rombongan pengungsi
Rohingya ke daerahnya. Warga Aceh tanpa dikomando langsung mengumpulkan aneka
jenis bantuan, baik sandang maupun pangan, yang dibutuhkan oleh para pengungsi.
Hebatnya, hanya dalam hitungan jam saja semua jenis bantuan sudah menggunung,
serta siap untuk didistribusikan ke camp para pengungsi. Sekilas, aksi
masyarakat tersebut mengingatkan kita, saat masyarakat Aceh ramai-ramai
mengumpulkan sumbangan guna membeli pesawat kepada republik ini, yang umurnya
saat itu masih se ujung jagung. Hanya dalam beberapa hari saja, semua dana yang
dibutuhkan untuk membeli pesawat, sudah terkumpul dengan sempurna.
Sikap kasatria yang telah ditunjukkan oleh masyarakat Aceh
tersebut dalam menolong ratusan pengungsi Rohingnya, ternyata menyebar begitu
cepat ke berbagai penjuru dunia. Masyarakat internasional menyayangkan sikap
PBB yang begitu dingin perihal pengungsi Rohingya ini. Malah negara-negara
makmur yang ada di sepanjang wilayah yang dilalui oleh boat pengungsi, terkesan
hanya menyelamatkan diri, tanpa melihat faktor kemanusiaan pada kasus itu.
Selanjutnya, sebuah harian Turki Yeni Safak yang dekat dengan partai
penguasa Turki (AKP) pada tanggal 17/5/2015, membuat sebuah judul besar di
halaman utamanya, bahwa Aceh yang merupakan bagian dari propinsi Indonesia,
Telah membantu menyelamatkan 582 pengungsi Rohingya (Arakan), yang
terkatung-katung antara hidup dan mati di Selat Malaka. Karena Turki selama ini
perannya sangat dekat dengan pengungsi Rohingnya, maka berita tersebut mendapat
tanggapan luas di negeri Erdogan itu. Di lain sisi, berita dari Turki tersebut
tentu saja sangat bertolak belakang dengan sikap Indonesia melalui Panglima
TNInya, yang menolak pengungsi Rohingnya untuk merapat ke perairan Indonesia.
Mantan Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono, juga terlihat sangat concern dengan kasus pengungsi Rohingya yang
saat ini ditampung di Aceh. Hal ini terlihat dari status yang beliau buat di
laman FB resmi Susilo Bambang Yudhoyono, pada tanggal 17/5/2015. Berbunyi
"Dgn haru saya saksikan spontanitas bantuan kemanusiaan yg diberikan
masyarakat Aceh thdp para pengungsi Rohingya & Bangladesh. Kondisi para
pengungsi, terutama orang tua & anak-anak, apalagi yg masih terapung-apung
di lautan sungguh memprihatinkan. Tragedi ini merupakan ujian bagi ASEAN &
negara terkait lainnya, termasuk lembaga PBB, utk mencari solusi yang tepat
& segera.....".
Hingga saat ini, belum ada statemen resmi
dari Presiden RI menyangkut penyelamatan pengungsi Rohingya di Aceh, begitu
juga menyangkut statusnya kedepan. Namun, dari berbagai informasi media
menyebutkan, bahwa kasus ini akan segera di tangani oleh IOM yaitu organisasi
internasional yang mengurusi para imigran.
Khusus bagi seluruh anak bangsa yang
berhati mulia dan dermawan, serta ingin membantu saudara seimannya, dapat
disalurkan melalui posko-posko IKAT Aceh (Ikatan Alumni Timur Tengah Aceh),
yang mempunyai jaringan luas di seluruh wilayah Aceh, sebagai berikut:
1. Aceh Utara (Posko Utama): Jln. Banda Aceh-Medan, Depan Toko Foto Kopi
“NACIT”, Lhoksukon, Aceh Utara. Cp: Tgk. H. Arief Rahmatillah (085260110570),
Tgk. M. Aidil Fajri, Lc alias Asai Nanggroe (085286361379), Tgk. Zulfikar
Kamaruddin alias Oem Van Der Toem(085270779825), Tgk. Riza Fadli
(085277603014).
2. Banda Aceh: Sekretariat IKAT Aceh Jl. T. Ismail, Lorong Daud Rayeuk No. 26
Lamdingin, Banda Aceh. Cp : H.M. Fadhil Rahmi alias Fadhil Aini(085210111000/081280280007),
H.M. Fadhilah alias Mohamed Fadhel Gamal ElDin(085277963007).
3. Pidie dan Pidie Jaya : Dayah Jeumala Amal, Jalan Banda Aceh Medan,
Luengputu, Pidie Jaya, Cp : H. Khairul Azmi alias Adhmy El-jazmy(085296707544).
Harfandi Husein (08538770701).
4. Aceh Barat dan Nagan Raya: Cp : H. Kamil Syafruddin alias Kasyaf Kamil
Syafruddin(085260285804), H. Dhiaus Sabri Adami (082166952159)
5. Aceh Barat Daya, Cp: H. Roni Haldi(085373922692)
6. Bireuen : Jl. Banda Aceh-Medan Simpang Geulanggang No.10 A, Geulanggang
Teungoh, Kota Juang, Bireuen, Cp: Safrizal Juli (081395142294)
7. Lhokseumawe : Jalan Darussalam No. 88, Lhokseumawe, Cp : H.Ihsan Abbas
alias Ican Abbaz (082161160101)
8. Aceh Tengah dan Bener Meriah : Pesantren Darul Muta’allimin, Blang Kolak
II, Kec. Bebesen, Aceh Tengah. Cp: Risma Hambali, Lc (085270478770)
9. Aceh Timur : Pesantren
Nurul Ulum, Desa Cot Keh, Peureulak, Aceh Timur, Cp: H.T. Fakhrizal
(081360666707), Ery Suheri alias Ery El-peNarn’s (085375222516)
10. Langsa : Toko Papyrus,
Jln. T.Umar No. 104 B, Kampung Jawa Depan (Disamping Stroom Cafe Lama), Langsa,
CP: H. Faisal Syamsuddin (085277760064), H. Fahriansah Alias Fahrian Live’s
(085260729896), H. Fakhrurrazi M. Ali Alias Peroe Razi (0852602333030).
Salam Rohingya.....
Artikel ini dikutip dari https://www.kompasiana.com/ dengan tema "Selamatkan Pengungsi Rohingya, Aceh Angkat Nama Indonesia"
Source : https://www.kompasiana.com/coffeeaceh/selamatkan-pengungsi-rohingya-aceh-angkat-nama-indonesia_5558d8f77397735b6d33ff23